Bab 477
"Cepat bilang!" desak Rowen dengan tidak sabar.
"Pak Rowen, apa kamu salah kirim foto?" tanya sang asisten dengan hati-hati.
Rowen pun bertanya dengan bingung, "Foto apa?"
Sang asisten pun menjawab dengan terbata-bata, "Itu ... Foto ranjangmu sudah dikirim kepada orang-orang di grup melalui Bluetooth."
"Apa?"
Kapan dia pernah mengirim foto ke grup?
Dia terus berada di dalam ruangan dan bahkan tidak memegang ponsel!
Rowen pun segera membuka ponselnya untuk melihat foto yang dikirim itu. Setelah melihatnya, ekspresinya langsung berubah muram!
Semua foto-foto pribadi ini sudah diatur dengan kata sandi dan disimpan dengan hati-hati. Bagaimana mungkin dia mengirim foto itu melalui Bluetooth?
Siapa yang melakukannya?
Ketika Rowen tiba-tiba teringat pada paket kecil yang Alice katakan sebelum pergi, ekspresinya langsung menjadi muram.
Apakah Alice yang melakukannya?
Namun, bukannya dia hanya seorang pemula yang baru belajar bahasa pemrograman?
Bagaimana dia bisa memiliki kemampuan seperti itu?
Pasti Yofie yang melakukannya!
Karena ketika mereka saling berjabat tangan, dia mengusap telapak tangan Yofie. Di kalangan mereka, itu adalah sebuah isyarat untuk mengajak bertemu.
Tidak disangka ternyata Yofie begitu picik. Padahal dia hanya mengajaknya keluar, tetapi pria itu langsung bereaksi berlebihan!
"Aku nggak menyangka ternyata Pak Rowen itu penyuka sesama jenis!"
"Sebenarnya itu nggak masalah. Masalahnya, dia sedang menjalin hubungan dengan Nona Yeri. Itu yang keterlaluan!"
"Sepertinya Nona Yeri masih belum tahu. Dengar-dengar mereka akan segera bertunangan."
"Bukankah ini namanya penipuan pernikahan?"
" ... "
Ketika mendengar desas-desus dari orang-orang di sekitar tentang dirinya, Rowen ingin sekali bersembunyi.
Dia pun segera pergi. Setelah masuk ke dalam mobil, dia langsung memerintah asistennya, "Cepat tangani masalah ini! Siapa pun yang berniat jahat menyebarkan foto editan ini untuk mencemarkan nama baikku, akan masuk penjara!"
Kalau masalah ini sampai diketahui oleh orang tua dan kepala keluarganya, tamatlah riwayatnya!
Sang asisten sudah bekerja dengan Rowen selama beberapa tahun. Dia juga sangat cerdas, jadi tentu saja dia tahu bahwa foto itu bukan hasil editan. Itu hanya alasan yang dibuat Rowen.
Rowen merasa sangat tidak senang. Setelah memerintah asistennya, rasanya Rowen ingin mematahkan kakinya.
Di Grup XS.
Pedro menyuruh orang untuk mengundang 99 peretas terbaik dalam forum peretas global menggunakan reputasi perusahaan, tetapi hanya ada sebelas orang yang merespons. Jumlahnya sangat sedikit.
Jadi, dia menyuruh orang untuk mengumumkan bahwa Vulcan akan datang. Di waktu sore yang sama, jumlah orang yang datang bertambah menjadi 68 orang.
Malam harinya, dia menyuruh orang untuk mengumumkan bahwa Gagak akan datang. Lalu, keesokan harinya, ada 99 orang yang dipastikan akan datang!
Pedro dengan puas mengirimkan daftar konfirmasi itu kepada Damian: "Kak Damian, ini adalah daftar nama peretas yang akan datang."
Di Gedung Langit Aula Bintang, Damian membuka daftar nama itu dan dengan cepat melihatnya. Di bawahnya, dia melihat nama Gagak.
Dia menatap nama guru dan murid itu dengan penuh arti, kemudian mengakses sistem keuangan Aula Bintang dari komputernya. Lalu, dia dengan cepat menemukan catatan transaksi ketika Alice melelang mutiara hitam itu.
Ternyata catatan transaksi itu sudah dihapus.
Penghapusan catatan transaksi dioperasikan oleh akun internal dan jejak operasi sistem juga sudah dihapus.
Dia terus mengetik dengan cepat, mencoba untuk memulihkan catatan sistem. Meskipun operatornya tidak bisa dipulihkan kembali, waktu pengoperasiannya bisa dipulihkan. Ternyata itu pada saat terakhir kali Alice datang ke Aula Bintang bersamanya.
Dia teringat dengan adegan pada malam itu, di mana Alice dan Owen saling berkelit. Tatapan mereka tampak dalam, memancarkan cahaya kegembiraan di bawah cahaya lampu ...