Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 479

Bagaimana mungkin Yulia tega mengkhianati cucunya yang begitu perhatian ini? Tiga hari kemudian. Saat Hari Anak. Pagi-pagi sekali Alice sudah mendapatkan sebuah kotak permen cokelat yang diberikan oleh Damian. "Sayang, selamat Hari Anak." Alice tertegun sejenak. Lalu, Alice berkata, "Aku sudah dewasa!" Damian mencium keningnya sembari berkata, "Ini untuk mengganti hadiah Hari Anak yang terlewat selama sebelas tahun." Alice membuka sepotong permen, lalu melemparkannya ke dalam mulutnya dan berkata, "Kenapa hanya ada satu kotak? Seharusnya ada sebelas kotak, 'kan?" "Satu tahun satu kotak, lain kali aku akan menebusnya pelan-pelan," kata Damian. "Oke," kata Alice sambil tersenyum manis, kemudian mengambil satu lagi dan melemparkannya ke dalam mulutnya. Selesai sarapan, Damian mengatakan sesuatu kepada Alice sebelum pergi, "Malam ini, aku mau menghadiri sebuah acara dan sepertinya bisa sampai larut malam. Jadi, malam ini aku nggak pulang, ya. Aku akan tinggal di Kediaman Arlis. Kalau malam ini kamu merasa bosan karena sendirian, kamu boleh suruh Mitha datang ke sini untuk menemanimu." Mata Alice berbinar-binar ketika mendengarnya. Kebetulan malam ini dia mau menghadiri acara ulang tahun Grup XS yang ketiga, jadi dia juga tidak akan pulang malam ini. Dia pun segera menjawab, "Oke, jangan minum terlalu banyak alkohol, ya." Damian merasa agak heran. Ternyata hari ini gadis kecil ini tidak menemaninya pergi bekerja. Padahal sebelumnya, setiap hari gadis ini akan menemaninya pergi ke kantor. Meskipun di tempat kerja sedikit merepotkan, senang rasanya kalau ada gadis itu di sisinya. Namun tiba-tiba, gadis itu tidak menemaninya pergi bekerja. Hal ini membuatnya merasa agak tidak terbiasa. Namun, hari ini adalah hari ulang tahun Grup XS yang ketiga. Saat teringat dengan nama Gagak yang ada dalam daftar undangan, matanya langsung berbinar-binar. "Oke, Sayang, aku tahu, kok. Aku pergi kerja dulu, ya," kata Damian. "Cepat pergi, nanti kamu terlambat, lho. Aku ingin tidur sebentar lagi," ucap Alice. Alice mengayunkan tangannya dengan malas-malasan sambil menguap dan berpura-pura ingin kembali ke kamarnya. Damian tidak banyak berbicara, bahkan pura-pura tidak tahu. Dia mencium bibir Alice, lalu berbalik dan pergi. Alice pun kembali ke kamarnya. Ketika mendengar mobil di halaman sudah pergi, dia langsung berganti pakaian, lalu menelepon Yofie, "Jemput aku, ya." Tidak lama kemudian, Yofie datang menjemput Alice. Lalu, mereka pun pergi ke studio rias untuk menata rambut. Bastian juga ikut bersama mereka. Dia adalah juru bicara sistem Grup XS, jadi tentu saja dia akan hadir malam ini. Keduanya berada di dua ruang rias yang berbeda. Seorang penata rias memberikan riasan yang agak mencolok kepada Alice, dengan rambut hitam yang bergelombang dan bibir yang merah menyala. Dia juga mengenakan gaun pesta hitam dengan belahan dada terbuka yang membuat kulitnya terlihat putih dan berkilau. Hitam adalah warna Gagak. Penampilannya tampak misterius, tenang, dan rasional, tetapi dipadukan dengan riasan yang mencolok dan berlebihan. Yofie mengetuk pintu dan masuk. Ketika melihat Alice yang penampilannya jauh berbeda dari biasanya, Yofie langsung terkesima dan berkata, "Sangat terlihat seperti antagonis!" Bahkan Bastian yang sudah pernah melihat banyak pria tampan dan wanita cantik di industri hiburan juga terkesima melihatnya. Lalu, dia menghalangi pandangan Yofie dengan tubuhnya yang gagah dan berkata, "Jangan sampai dia lihat." Alice tidak bisa berkata-kata. Yofie muncul dari belakang Bastian, lalu memberikan undangan berlapis emas hitam kepada Alice sambil berkata, "Ini undangan dari Gagak. Nanti aku akan menemani Bastian masuk dari belakang panggung." "Hati-hati saat kamu masuk dari pintu depan. Dengar-dengar, 100 peretas terbaik di dunia datang. Awalnya hanya sedikit yang merespons undangan dari Pak Pedro, tapi setelah mereka tahu kamu akan datang, semuanya datang." Alice tercengang. Mereka semua datang untuk melihat dia yang bernilai 100 ribu mata uang Amrida!

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.