Bab 13
Berdiri di depan jendela besar yang menjulang hingga ke lantai, aku menatap lalu lintas kendaraan yang hilir mudik di bawah sana.
Aku berusaha keras menahan dorongan dalam diri untuk kembali pada kebiasaan lamaku.
Dengan satu tarikan napas panjang, aku berlari keluar.
Aku menahan diri sekuat tenaga agar tidak berpikir dan tidak melihat.
Akhirnya, aku berdiri di hadapan seorang psikolog wanita.
Kali ini tidak ada ejekan, tidak ada kata-kata yang menyakitkan, hanya ada penghiburan dan dorongan yang menenangkan hati.
Dialah yang membuatku kembali melihat harapan dalam hidup, yang membuatku tahu bahwa aku juga bisa menjadi seorang manusia yang hidup normal.
Aku bekerja sama dengannya dalam sesi konseling psikologis.
Sedikit demi sedikit, aku belajar melepaskan diri dari batin yang telah lama terdistorsi.
Aku mulai mampu berinteraksi secara normal dan menatap masa laluku yang kelam dengan keberanian.
Namanya Sandra Limanta.
Dialah yang memberiku cahaya kedua dalam hidupku.
Dalam sebuah perc

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda