Bab 6
Aku tersentak dan membuka mata lebar-lebar!
Wajah tegas dan penuh garis tajam sopir itu tiba-tiba muncul di depanku.
Pikiranku seketika menjadi kosong.
Sosoknya yang kuat menekanku tanpa sepatah kata pun. Dalam cahaya redup bus, aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Namun, aroma maskulinnya membuatku gemetar tanpa sadar.
Aku ingin kabur, tapi dia terlalu kuat dan dengan mudahnya menekanku ke kursi, lalu perlahan-lahan tangannya masuk ke bawah rokku.
Aku ingin melawan, tapi aku tak kuasa menahan diri untuk meluruskan pinggangku ....
Jantungku membeku.
Sudah berakhir, apa benar-benar tak ada jalan keluar?
Dia sangat dekat dan berbisik di telingaku.
"Kamu berani sekali melakukan hal seperti ini di hadapanku. Apakah kamu benar-benar berpikir aku bukan laki-laki?"
"Aku bukan ...."
Takut membangunkan penumpang di belakang dan memperlihatkan diriku yang memalukan, aku tak berani berbicara dengan suara keras.
"Aku bukan sengaja. Aku melakukannya karena sakit!"
Dia tidak percaya, menyerin

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda