Bab 60

"Bisa, tapi sebagai gantinya, bisakah kamu memberikan sedikit petunjuk?" Yasmin sangat cemas, siapa sebenarnya orang itu, memang sangatlah penting baginya. "Tunggu sampai semuanya selesai, baru aku beritahu. Bagaimanapun, kelemahanku sudah aku serahkan padamu, kamu bisa memilih untuk nggak percaya." Setelah selesai berbicara, Jania meninggalkan kartu namanya dan pergi dari bar itu. Apa yang dikatakan Jania memang masuk akal. Namun, pemikirannya dipegang orang lain seperti ini membuat Yasmin merasa agak kesal. Dengan suasana hati yang agak gelisah, Yasmin memesan sebotol minuman lagi. Sambil duduk di depan bar, dirinya menatap pertunjukan di atas panggung, pandangannya agak kabur. "Kapan kemampuan minummu jadi seburuk ini?" Yasmin menggelengkan kepala, untungnya masih bisa melihat pemandangan di depan dengan cukup jelas. Setelah membayar, Yasmin berdiri di depan pintu menunggu mobil. Tersapu angin dingin, kesadarannya jadi sedikit lebih jernih. Dari sudut gang terdengar suara tawa dan c