Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 41

Alestan bisa membaca tekad dari sorot mata Nayara. Memang keras kepala gadis ini. Dia tidak lagi memaksa, tapi masih menawar, "Kalau begitu, setidaknya duduklah." Semua orang duduk, hanya Nayara yang berdiri, memang agak canggung. Akhirnya dia mengangguk, lalu duduk. Alestan dengan perhatian mendorongkan kursinya. Begitu duduk, barulah dia sadar kalau tatapan Pradipta, Ayudya, dan Alestan semuanya tertuju padanya. Perasaan itu sulit dijelaskan. Saat di Keluarga Atmadja, setiap kali dia bicara, seolah tidak ada yang benar-benar peduli. Alestan sempat mau bicara menenangkannya, karena melihat dia diam terlalu lama. Tapi Nayara justru lebih dulu membuka mulut, "Maaf, Paman Pradipta, Bibi Ayudya, seharusnya aku sejak awal sudah jujur soal hal ini." Hati Alestan langsung tercekat. Dia mengira, Nayara datang kali ini untuk membatalkan pernikahan. Apa Nayara masih belum bisa melupakan Elvano? Kalau gadis itu orang lain, mungkin dia masih percaya diri. Tapi ini Nayara. Kalau Nayara mau menikah

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.