Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 14

Kaca jendela mobil turun, menampakkan sisi wajah Arkan yang kurus dan sedingin es. Dia bahkan tidak melirik Sandra sedikit pun, hanya melontarkan satu kata kepada pengawal di kursi depan, "Singkirkan." Pengawal itu segera turun dari mobil dan tanpa belas kasihan menyeret Sandra yang menangis dan meronta menjauh dari sisi kendaraan. Mobil pun melesat pergi meninggalkan debu. Di kaca spion, tampak Sandra terduduk lunglai di tanah, menangis putus asa. Arkan memejamkan mata. Di dalam hatinya tak ada lagi riak emosi, hanya kehampaan yang dingin dan tandus. Kini, yang dia inginkan hanyalah menemukan Nara. Orang lain atau hal apapun itu sudah tak berarti baginya. Malam hari berubah menjadi siksaan yang lain. Arkan mulai menderita insomnia, dan harus bergantung pada alkohol dalam jumlah besar hanya untuk bisa tertidur sebentar. Namun begitu terlelap, yang menunggunya hanyalah siklus mimpi buruk tanpa akhir. Dalam mimpinya, ada wajah Nara yang pucat dan putus asa saat terjatuh ke air; ada sosok

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.