Bab 46 Kalau Aku Pulang, Aku Akan Bilang pada Susan Kalau Kamu yang Memukulku
"Ya, terima kasih pada Pak Hardy yang begitu dermawan dan berjiwa besar. Hari ini aku khusus ingin mengundangmu minum."
Jovan menepuk bahu Hardy sambil tersenyum seperti seekor rubah.
Begitu memikirkan bahwa kelak pria yang berdiri di sisi Susan adalah Jovan, Hardy merasa sesak seolah ada duri di tenggorokannya.
Seperti ada duri yang menancap di hatinya, sesekali menusuk dan membuatnya sulit untuk mengabaikannya.
Hardy menepis tangan Jovan dengan wajah jengkel. "Jangan terlalu senang dulu. Nanti saja pamer saat kamu benar-benar menikah dengannya."
"Itu nggak perlu dikhawatirkan. Cepat atau lambat itu akan terjadi." Jovan duduk santai di depan Hardy, seolah di tempatnya sendiri.
"Masih belum mau pergi?" Nada suara Hardy menunjukkan kesabarannya sudah habis.
Jovan hanya tersenyum. "Kita sudah sepakat mau keluar minum, Pak Hardy nggak mau menghargai undanganku?"
Hardy menatap wajah Jovan, yakin bahwa pria itu datang untuk mencari gara-gara. Ajakan minum hanyalah alasan untuk menyindirnya.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda