Bab 8
Ketika Julian kembali ke ruang rawat Aurora, dia langsung bertukar identitas dengan Lucian.
"Waktu satu minggu sudah tiba, Kak. Sekarang giliranmu menjadi suami Aruna."
Lucian mengernyit keras.
Melihat itu, Julian menambahkan, "Tapi aku sudah menyewa perawat untuknya. Jika kamu nggak ingin merawatnya, kamu bisa beralasan ada urusan perusahaan dan harus pergi dinas."
Dengan sedikit rasa tidak puas, Lucian menukar ponselnya dengan Julian. "Kalau begitu, jaga Aurora baik-baik beberapa hari ini. Jika terjadi sesuatu padanya, kamulah yang bertanggung jawab."
Wajah Aurora memerah. "Kalian begini membuatku jadi nggak nyaman. Tenang saja, aku bukan boneka porselen. Hanya saja ... kalian nggak merawat Kak Aruna, benar-benar nggak apa-apa?"
Julian mendengus dingin. "Kamu terlalu baik hati, makanya bisa ditindas Aruna. Kamu nggak perlu peduli apakah dia hidup atau mati. Wanita itu seperti seekor anjing dipukul sekeras apa pun, selama diberi sedikit kebaikan, dia akan kembali sambil mengibaskan ek

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda