Bab 14
"Aku berangkat dulu. Akhir-akhir ini aku benar-benar sibuk. Dua hari lagi, aku pasti akan meluangkan waktu untuk menemanimu di rumah." Setelah berkata begitu, Johan pamit pada Selvi dan pergi ke kantor.
Sementara itu, Rovan dan Ryan sedang menyantap sarapan dengan hati-hati di ruang makan.
Begitu Johan keluar rumah, ekspresi Selvi langsung berubah muram. Dia menghampiri kedua anak itu dengan senyum dingin di wajahnya.
"Aku baru memperingatkan kalian kemarin. Jangan asal bicara di depan papa kalian. Apa kalian nggak paham? Malam tadi kalian malah mengadu padanya." Dia mencengkeram Rovan, dan anak sekecil itu sama sekali tidak bisa melawan. Matanya penuh ketakutan.
"Kamu jahat!" Ryan melempar alat makannya ke arah Selvi, mencoba membuatnya melepaskan Rovan.
Namun tindakan Ryan justru makin membuat Selvi marah. Lagi pula Johan tidak ada di rumah, dan kedua anak itu adalah anak yang Nila lahirkan. Dia bahkan terpikir, kalau nanti dia dan Johan punya anak, bukankah dua anak ini akan berebut

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda