Bab 2576
"Terima kasih, Tetua Tanpa Malam."
Surya menerima pecahan kesembilan dari kaldron naga, tak dapat menahan diri untuk menghela napas. Tetua Tanpa Malam melihat ekspresi murung di wajah Surya, jadi dia bertanya, "Ada apa? Bukankah kamu datang ke sini untuk mendapatkan pecahan kesembilan dari kaldron sembilan naga ini? Sekarang kamu sudah mendapatkannya, seharusnya kamu merasa senang. Kenapa kamu terlihat murung?"
Saat mendengar itu, Surya menatap Tetua Tanpa Malam sambil berujar, "Benar, aku sudah melakukan banyak usaha untuk mendapatkan pecahan kesembilan dari kaldron naga ini. Sekarang setelah aku memilikinya, aku memang merasa senang. Tapi, sebelumnya hanya kaldron sembilan naga saja yang rusak, sementara delapan kaldron lainnya masih utuh."
"Tapi sekarang, kesembilan kaldron naga itu sudah rusak. Aku nggak tahu apakah Senior Zony masih mau menemuiku. Mungkin dia nggak akan mau bertemu denganku lagi. Aku juga mungkin nggak akan pernah mengetahui rahasia Klan Naga selamanya."
Tetua Tanpa Malam menatap Surya sejenak, lalu berkata, "Jadi ini yang kamu khawatirkan? Meskipun aku nggak bisa menyelesaikan masalah ini untukmu, aku percaya kalau semua hal memiliki takdirnya. Kalau memang berjodoh, kalian pasti akan bertemu. Kamu bisa mencobanya. Mungkin Senior Zony mau bertemu denganmu."
Surya menarik napas dalam-dalam, lalu membalas, "Terima kasih, Tetua Tanpa Malam. Aku pergi dulu."
Setelah berkata demikian, Surya terbang ke langit. Perisai pelindung pulau kecil itu otomatis menghilang. Suara Tetua Tanpa Malam terdengar dari belakang, "Ingat, Surya, kesempatan ini sangat berharga. Kamu hanya memiliki waktu tiga bulan. Selesaikan apa yang perlu kamu selesaikan dalam waktu tiga bulan ini, lalu kembalilah ke sini. Kalau kamu melewatkan kesempatan ini, kamu nggak akan punya kesempatan lagi untuk memasuki ruang tengah."
"Aku mengerti, Tetua Tanpa Malam."
Surya berubah menjadi seberkas cahaya yang terbang menuju garis pantai. Karena sudah berlatih di ruang tanpa malam selama seratus tahun, kecepatan terbang Surya jadi meningkat pesat. Kali ini, hanya butuh dua jam untuk dia mencapai garis pantai.
Setelah tiba di jalan raya yang ramai, Surya mendapatkan informasi bahwa tempat ini adalah negara kecil bernama Wagner. Di sini adalah ibu kota Wagner yang bernama Svinton.
Surya tidak terburu-buru untuk kembali ke Aerovia. Karena dia tahu bahwa jika Senior Zony membuat perencanaan di seluruh dunia, dia mungkin tidak akan selalu berada di Aerovia. Tujuan Surya saat ini adalah bertemu dengan Senior Zony, jadi dia perlu menghubungi Wilon dari Organisasi Jaguar Hitam terlebih dahulu.
Setelah memastikan lokasi Senior Zony melalui Wilon, baru Surya bisa menentukan langkah berikutnya. Karena ponselnya kehabisan baterai dan dia merasa lelah setelah berlatih di ruang tanpa malam, Surya memutuskan untuk mencari hotel di pusat Kota Svinton yang ramai.
Setelah memesan kamar di hotel, Surya langsung mengisi daya ponselnya. Dia masuk ke kamar mandi untuk berendam, bersantai sejenak. Dia pun tertidur dengan nyenyak hingga siang hari berikutnya.
Ketika bangun, Surya melihat bahwa daya ponselnya sudah terisi penuh. Dia segera mencabut pengisi daya, lalu menelepon Wilon.
"Hei, Surya, apakah kamu sudah menemukan pecahan kesembilan dari kaldron naga?"
"Ya, aku sudah menemukan pecahan kesembilan dari kaldron naga."
"Bagus sekali. Karena sekarang kamu sudah menemukan pecahan kesembilan dari kaldron naga, kamu bisa menyusun kembali kaldron naga. Dengan begitu, aku bisa membawamu untuk bertemu dengan Senior Zony."
"Tapi ...." Surya terdengar ragu-ragu. Di ujung lain telepon, Wilon bertanya dengan nada penasaran, "Tapi apa? Bukannya kamu selalu ingin mengetahui rahasia Klan Naga? Sekarang, kesepakatanmu dengan Senior Zony sudah tercapai, jadi kamu bisa bertemu dengannya."
Wilon, yang juga adalah teman baik Surya, ikut merasa senang untuk Surya ketika mendengar bahwa dia telah menemukan pecahan kesembilan kaldron naga. Namun, Surya berkata, "Wilon, ada masalah. Aku nggak tahu harus bilang apa, tapi kedelapan kaldron naga lainnya sudah hancur."
Kemudian, Surya menceritakan bagaimana kedelapan kaldron naga itu dihancurkan oleh Utusan Kegelapan. Di ujung lain telepon, Wilon terdengar sangat terkejut saat dia berkata, "Apa? Kedelapan kaldron naga lainnya dihancurkan? Ini .... Surya, bagaimana aku bisa membantumu sekarang?"