Bab 2577
"Tolong, bantu aku menanyakan pada Senior Zony. Kalau Senior Zony masih bersedia menemuiku, itu akan sangat baik. Kalau nggak, ya sudah lupakan saja."
Setelah mengatakan itu, Surya menutup teleponnya. Dia menghela napas panjang, lalu berjalan ke balkon. Dia melihat ke arah bawah dari balkon, melihat jalanan yang ramai dengan orang-orang yang sibuk dengan kehidupan mereka. Berbagai macam ekspresi terlihat di wajah mereka. Ada yang bahagia, ada yang cemas, ada yang gembira, ada pula yang bersedih.
Surya yang sebelumnya selalu mengejar rahasia Klan Naga, tiba-tiba merasa tenang di dalam hatinya pada saat ini. Dia berkata pada dirinya sendiri, "Surya, kamu dulu mengejar rahasia Klan Naga untuk melawan Penguasa Kegelapan. Tapi sekarang Penguasa Kegelapan sudah disegel. Rahasia Klan Naga sudah nggak penting lagi, 'kan?"
Surya berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Namun, meski Penguasa Kegelapan telah disegel, amanat dari Penguasa Cahaya masih belum terselesaikan. Bumi masih merupakan ruang di antara dunia cahaya dan dunia kegelapan. Bisa saja bumi ini terseret ke dalam kegelapan jika tidak hati-hati.
Selain itu, Penguasa Kegelapan masih belum mati, dia hanya disegel saja. Jika segel tersebut rusak, lalu Penguasa Kegelapan bisa membebaskan diri, dia akan membawa ancaman besar kedua bagi bumi.
Setelah melalui banyak hal, Surya merasa hatinya sulit untuk bisa kembali tenang. Dengan kekuatan cahaya yang sekarang mengisi dirinya, Surya memiliki niat yang kuat untuk melindungi ruang bumi, untuk menjadikannya dunia cahaya.
Setengah jam kemudian, Wilon menelepon.
"Halo, Surya, aku sudah bertanya pada Tuan. Tuan ingin tahu apa kamu bisa memperbaiki kedelapan kaldron naga yang rusak itu? Kalau kamu bisa menyusunnya kembali, kamu bisa bertemu dengannya."
Mendengar itu, Surya merasa seperti menemukan harapan terakhirnya. Dia menjawab dengan penuh semangat, "Bisa, aku bisa menyusun kembali kedelapan kaldron naga itu. Hanya saja, akan ada retakan di kaldron naga itu. Apa ini akan jadi masalah?"
"Nggak masalah. Karena kamu bisa melakukannya, selamat, Surya. Kamu sudah mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Tuan."
"Benarkah? Jadi, di mana Senior Zony sekarang?"
"Gunung Salju Liduya di bagian utara Vertelis."
Surya mengeluarkan pena untuk mencatat alamat tersebut. Kemudian, dia bertanya, "Apa yang Senior Zony lakukan di sana?"
"Aku juga nggak tahu. Sebenarnya, Tuan sudah berlatih di puncak Gunung Salju Liduya selama sepuluh tahun terakhir ini."
"Apa? Senior Zony sudah berada di sana selama sepuluh tahun ini?"
"Benar."
"Aku mengerti."
Setelah menutup telepon, Surya segera menelepon Elsa, memintanya untuk mengumpulkan informasi tentang Gunung Salju Liduya di Vertelis. Surya memiliki firasat bahwa Gunung Salju Liduya ini bukanlah pegunungan bersalju biasa.
Surya telah melakukan banyak hal di tingkat internasional, mengunjungi banyak tempat, serta melihat banyak gunung bersalju. Namun, dia belum pernah mendengar tentang gunung salju besar ini. Oleh karena itu, dia yakin bahwa Gunung Salju Liduya ini pasti tidak sederhana.
Benar saja, dalam informasi yang dikirimkan oleh Elsa tentang Gunung Salju Liduya, tercatat dengan jelas bahwa ini adalah rangkaian pegunungan besar dengan radius sekitar seratus kilometer. Karena lokasinya yang dekat dengan wilayah Kutub Utara, Gunung Salju Liduya ini selalu tertutup es sepanjang tahun.