Bab 457
"Anak ini pandai juga, kami semua masih belum merasa puas. Sebaiknya kalian bertanding lagi," ujar Bahir. Meskipun ucapan Bahir terdengar sangat bagus di permukaan, sebenarnya semua orang sudah mengetahui tujuannya.
Terlihat jelas jika Bahir merasa Gisel bisa menang karena keberuntungan, Bahir yakin Dito pasti akan menang dalam ronde selanjutnya.
Mata Gisel sedikit berbinar sambil tertawa di dalam hatinya. Dia pernah mendengar seseorang menjebak ayah atau ibu, tapi ini adalah pertama kalinya Gisel melihat seorang kakek menjebak cucunya sendiri.
Apakah ini benar-benar adalah keputusan yang baik?
Gisel bahkan merasa sedikit tidak tega, kakek ini benar-benar sangat tega, bahkan sampai melakukan hal ini.
Hanya saja dalam situasi seperti ini, bukankah Gisel akan langsung dieksekusi jika tidak menuruti ucapan Bahir saat ini?
Anggota Keluarga Hinton kemungkinan besar bisa melakukan hal ini berdasarkan sikap mereka yang arogan dan mendominasi.
Jadi Gisel terpaksa menuruti ucapan Bahir demi men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda