Bab 16
Takut aku salah paham, dia segera menambahkan, "Tentu saja, aku juga akan memberimu gaji."
Tapi aku belum bercerai.
Jika aku tiba-tiba meninggalkan Sigit dan Sandi begitu saja demi membantu seorang pria asing merawat anaknya ...
Aku khawatir hal itu akan berdampak buruk bagi Sandi.
Aku tak tahu harus menjawab apa.
"Aku juga tahu situasimu sekarang ... " kata Jimmy sambil menyodorkan sebuah kartu nama ke hadapanku. "Dan aku paham kamu pasti butuh waktu untuk mempertimbangkannya, jadi nggak perlu buru-buru memberiku jawaban."
Aku menerima kartu nama berwarna hitam dengan tulisan timbul emas itu tanpa pikir panjang.
Jimmy bangkit berdiri. "Kalau begitu, aku pamit dulu."
Aku menatap punggungnya yang perlahan menjauh.
Gigi-gigiku terkatup rapat.
Saat ini aku tak punya uang, juga tak punya tempat tinggal. Setelah bercerai nanti, mungkin aku benar-benar harus tidur di jalan.
Namun sekarang, kesempatan sebaik ini datang begitu saja ke hadapanku.
Aku harus menggenggamnya. "Satu minggu," kataku.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda