Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 15

Barulah saat itu aku melihat jelas pria di depanku. Wajahnya tampan, setampan selebriti, hanya saja auranya jauh lebih dingin. Hanya dengan berdiri di sana, dia sudah memancarkan kesan angkuh dan dingin, membuat orang enggan mendekat. Kalau aku memang pernah mengenalnya, aku pasti akan mengingat wajah seperti itu. Namun setelah kuingat baik-baik, aku tetap tidak bisa mengingat kapan pernah melihatnya sebelumnya. "Maaf, apa aku mengenalmu?" Pria itu takut aku salah paham, jadi dia buru-buru menjelaskan, "Kemarin lusa, saat kamu jatuh dari tangga, kamilah yang membawamu ke ruang gawat darurat." Sebelum dia memberitahuku ini ... Aku selalu mengira bahwa hari itu Sigit-lah yang terus mengikutiku dari belakang, dan mendengar suara jatuhku. Lalu kemudian membawaku ke ruang gawat darurat. Aku menundukkan kepala. Jadi ... ternyata bukan dia. Aku menatap pria di hadapanku. "Terima kasih, karena telah menyelamatkan nyawaku." Ini bukan hal sepele. Tentu saja, ucapan terima kasih saja tidak cukup.

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.