Bab 286
Sigit kembali mengenang semua hal tentang dirinya dan Annika.
Namun tiba-tiba dia sadar ...
Yang mampu dia ingat hanyalah segala pengorbanan Annika, juga semua momen di mana Annika berhasil menyentuh hatinya.
Sedangkan yang dia lakukan selama ini hanyalah bersandar pada perasaan Annika kepadanya ...
Lalu semena-mena melukai Annika tanpa batas.
Sigit menuang segelas anggur, lalu menenggaknya sampai habis.
Ariz mendekat ke sisinya, bertanya pelan, "Sudah kepikiran sesuatu?"
"Di kantor masih ada urusan." Sigit buru-buru mencari alasan untuk pergi. Dia takut jika dia benar-benar jujur, teman-temannya akan tahu betapa buruknya dia sebagai seorang lelaki.
Ariz menatap sosok Sigit yang pergi dengan tergesa-gesa.
Teman lain mendekat dan bertanya, "Kenapa reaksinya begitu?"
"Sepertinya dia baru sadar, selama enam tahun bersama Annika, dia nggak pernah benar-benar memperlakukan Annika dengan baik walau sehari," jawab Ariz dengan datar, lalu mengalihkan pandangannya.
Sementara itu, Annika selalu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda