Bab 34
Jenny Setiadi kini sudah menjadi ibunya.
Namun, tampaknya dia belum puas.
Dia masih berharap hubungannya dengan Jenny bisa lebih dekat lagi.
Tapi apa hubungannya denganku?
Aku menatapnya dengan kesal. "Untuk apa kamu bilang semua ini ke aku?"
"Memangnya kita segitu akrab?"
Sandi terdiam di tempat, menatapku dengan wajah terkejut.
Aku mengernyit, tidak menyembunyikan rasa muakku sedikit pun. "Kalau kamu dan ibumu mau membangun hubungan, silakan."
"Itu urusan kalian, nggak ada hubungannya dengan aku."
"Tolong jangan terus-menerus datang untuk beri tahu aku."
"Aku nggak punya waktu sebanyak itu untuk dibuang-buang begitu, mengerti?"
Setelah mengatakan itu, aku langsung berjalan melewatinya. Tapi baru beberapa langkah, aku teringat sesuatu dan menoleh ke guru TK di dekat gerbang. "Aku harap kalian juga bisa menjaga murid-murid kalian dengan lebih baik."
"Jangan terus membiarkan dia bicara sembarangan dengan orang asing."
Usai berkata begitu, barulah aku masuk ke dalam mobil.
Jimmy menekan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda