Bab 38
Sigit terdengar agak sungkan. "Tapi Mama Jenny sedang hamil. Nggak aman kalau minta dia yang menjemputmu."
Sekuat apa pun kesabaran sang guru, mendengar Sigit terus menghindar, akhirnya dia ikut kesal. "Jadi maksudnya, Bapak nggak ada waktu untuk menjemput Sandi? Istri Bapak juga nggak bisa karena alasan kesehatan?"
Sigit menjawab dengan canggung, "Benar."
Guru itu tidak mengerti, bagaimana bisa ada orang tua yang seceroboh itu. "Lalu anak ini bagaimana?"
Sigit tidak tahu harus menjawab apa, hanya bisa diam.
Keduanya terjebak dalam kebuntuan.
Akhirnya Sandi sendiri yang mengusulkan solusi. "Papa, bagaimana kalau gurunya saja yang antar aku pulang?"
"Oke!" Sigit langsung menyetujui. "Maaf ya, sudah merepotkan Bu Guru."
Guru itu menahan diri untuk tidak mendelikkan matanya. Selama bertahun-tahun mengajar, baru kali ini dia bertemu orang tua seaneh ini.
Namun, demi keselamatan anak, akhirnya dia tetap mengantar muridnya pulang, sambil di jalan juga menelepon kepala sekolah untuk melaporka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda