Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 79

Dia juga tidak sanggup menanggung akibat jika terus melawan dengan keras. Sigit berpikir, jika dia tidak mau mengalah, apa masih ada jalan lain untuk menyelesaikannya. Akhirnya, pandangannya terarah ke Annika. Sigit berkata, "Sebenarnya, aku merasa Sandi nggak salah." "Annika meninggalkan rumah. Bukankah itu hanya karena lagi ngambek denganku dan Sandi?" "Selama aku mau putus dengan Jenny, dan Sandi bersedia berdamai dengan Annika, dia pasti mau kembali." Sigit merasa telah menemukan celah, sikapnya pun jelas lebih santai. Dia menatap Jimmy dengan sikap menantang. "Apa anakku bahkan nggak boleh bicara jujur?" Jimmy makin meremehkan, "Apa kamu sudah tanya pendapat Annika?" Entah kenapa, bagi Sigit, tiga suku kata "Annika" yang keluar dari mulut Jimmy terdengar sangat menusuk. Dia dan Annika sudah menikah setidaknya enam tahun. Mereka bahkan sudah memiliki seorang anak berusia lima tahun. Setiap kali menyebut Annika, dia selalu memanggilnya tanpa embel-embel. Baru berapa lama Jimmy menge

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.