Bab 96
"Cepat antar aku ke sekolah!"
Aku berusaha menahan tawa.
Aku menoleh ke arah Jimmy. Suasana hati pria itu sepertinya juga cukup baik, wajah yang biasanya dingin pun kini menyunggingkan senyum.
...
Sampai di gerbang TK.
Kebetulan kami bertemu dengan Sigit yang sedang mengantar Sandi.
Wulan mengangkat dagunya tinggi-tinggi, seperti angsa kecil yang bangga, berjalan lewat di sisi Sandi dengan langkah besar.
Aku melihat kepalan tangan kecilnya yang mengepal erat, merasa sangat puas.
Sandi berjalan ke arahku, dan sempat berhenti sejenak.
Aku tidak menoleh padanya.
Dia pun sekali ini tidak mengatakan apa pun padaku, dan langsung masuk ke sekolah.
Bayangan Wulan menghilang di dalam gedung kelas.
Aku pun berbalik, berniat mencari Jimmy.
Sigit mengadangku. "Hubunganku dengan Jenny sekarang sangat baik."
Aku terpaksa berhenti, dan menatapnya. "Lalu?"
Sigit memandangku dengan sombong. "Meskipun kamu menyesal sudah menceraikan aku, ingin kembali denganku ... "
Aku memotongnya, "Hidupku sekarang sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda