"Cindy, kamu benar-benar mau meninggalkan Samuel dan pergi ke luar negeri?"Di dalam kafe yang tenang, Cindy Rukmana meletakkan sendok di tangannya, memandang sahabatnya yang terlihat terkejut, lalu berkata dengan nada datar."Aku dan dia sudah bercerai.""Sudah cerai?!" Mendengar kabar mengejutkan ini secara tiba-tiba, sahabatnya, Yana, tampak sangat kaget, lalu segera membela Cindy. "Samuel benar-benar setuju? Selama tiga tahun kamu begitu baik padanya, bahkan batu pun bisa menghangat kalau terus digenggam. Apa dia benar-benar nggak punya sedikit pun perasaan padamu!"Cindy tersenyum tipis, matanya berkilat.