Bab 22
Laticia sedang berdiri di depan sebuah lapak kecil tak jauh dari situ, menjaga baju-baju hasil buatannya sambil memanggil pembeli.
Karena harganya murah, murni buatan tangan, modelnya unik dan satu-satunya, bahkan bisa ukur badan di tempat dan dibuat khusus, tidak lama kemudian lapak kecil itu langsung dipenuhi orang.
Albert melihat mata Enzo seolah ingin menembus kerumunan dan menyelinap ke dalamnya. Dia berdiri dan sengaja menghalangi pandangannya. "Oh ... Dokter Enzo ternyata maksudmu bukan mau makan, ya!"
"Di rumah belum puas lihat, sampai mengejar ke sini juga. Enzo, jangan-jangan kamu benaran suka sama dia?"
Enzo tidak menjawab, hanya memiringkan kepala melewati tubuh Albert yang menghalanginya. Matanya terus mengikuti gerak Laticia, seolah pandangannya ingin menempel padanya.
Melihatnya mengangkat baju sambil memperkenalkan karyanya dengan antusias, tatapan Enzo menghangat dan tanpa sadar tersungging senyum di sudut bibirnya. Kelinci kecil itu sudah berkembang cukup jauh dari pe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda