Bab 32
Pasar malam sangat ramai, tapi dia tidak menemukan Laticia. Dia bertanya pada pedagang di sebelah lapak kemarin dan baru tahu ternyata Laticia sama sekali tidak datang.
Tetangga, seorang kakak penjual kipas, menghela napas dan berkata, "Eh, kejadian semalam sangat memalukan. Dia gadis kecil dan pemalu, lebih baik istirahat beberapa hari dulu di rumah. Supaya nggak dengar orang sembarangan bicara. Lagi pula pemerintah kita sangat bagus. Pasar malam ini gratis, mau datang kapan pun boleh."
"Kamu sebagai pacarnya, seharusnya lebih peduli."
"..."
Siapa pacarnya? Huh!
Dalam perjalanan pulang, dia merasa dirinya lucu. Dia hanya mainan yang datang mengantarkan dirinya sendiri. Kalau bukan karena dia polos dan gampang ditiduri, mana mungkin dia terima. Kenapa harus repot memikirkannya? Terserah dia mau datang atau tidak!
Sungguh membuang waktu.
Mobil Mercedes G-Class melaju kencang, bodi hitam membelah malam yang sepi. Sesampai di depan gerbang Komplek Hanina, mobil itu malah dihentikan penjag

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda