Bab 63
Melihat kedua orang itu saling membalas kata, seolah masing-masing merasa benar, Laticia buru-buru keluar untuk mencairkan suasana.
"Eh, Pak Carlo sudah malam, sebaiknya Anda pulang istirahat saja. Semua yang Anda bilang akan aku ingat dengan baik."
Cepat pergi, keduanya cepat pergi.
Kalau terus begini, dia takut Enzo akan mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dikatakan.
Mendengar itu, Carlo mengangguk pelan. Suaranya lembut, dipadukan senyum hangat, memberi kesan sopan.
Berbeda kontras dengan pria di pintu yang wajahnya gelap dan siap meledak kapan saja.
"Baiklah, kamu istirahat dengan baik, besok aku kasih kamu libur sehari. Siapkan dirimu dengan baik. Sembuhkan kakimu dulu sebelum kembali bekerja. Aku masih ada rapat online, jadi aku naik dulu. Kalau ada apa-apa, telepon aku saja."
"Hmm, terima kasih, Pak Carlo." Laticia baru ingin berdiri, tapi sebuah tangan lebar menempel di bahunya dan menekannya kembali.
"Kamu nggak perlu bangun, aku bisa pergi sendiri. Istirahat saja!"
"..."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda