Bab 46
Sandi terpaku, tapi tetap bertanya secara refleks, "Kenapa?"
Dulu Mama Jenny selalu ajak dia ke mana pun, bukan?
Kenapa sekarang berubah?
"Soalnya kamu nggak tahu diri." Jenny mencibir.
Bagaimanapun juga, dia adalah orang dewasa.
Menghadapi anak kecil, baginya sangatlah mudah.
Dia berkata dengan nada merendahkan, "Kamu sakit, dan aku nggak temani kamu ke rumah sakit karena tubuhku sendiri sedang kurang sehat, tapi kamu nggak terima."
"Kamu malah mengadu ke papamu, sampai dia benci sama aku."
"Jadi sudah sewajarnya kalau ... "
Nada suara Jenny berubah jadi ketus. "Aku juga nggak akan bikin hidup kamu nyaman, paham?"
Sandi mengangguk. "Kalau begitu aku akan berubah. Mulai sekarang, apa pun yang terjadi, aku nggak akan kasih tahu Papa lagi, boleh?"
Dia hanya berharap Mama Jenny bisa sedikit baik padanya.
"Sudah terlambat." Jenny selesai bersiap, langsung pergi keluar rumah dengan putranya.
Sandi berusaha mengejar, namun Jenny mendorongnya dengan keras. Tubuh kecilnya terhempas jatuh ke la

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda