Bab 73
Begitu turun, langsung melihat aku dan Wulan kembali akrab seperti dulu.
Seketika, dia tampak agak terkejut. "Wulan ... "
Wulan tidak bicara.
Aku memandang Wulan dengan heran.
Wulan mendekat ke telingaku, dan berbisik pelan. "Kalau aku bilang ke Papa alasan aku nggak ngomong, dia pasti bakal anggap aku bodoh."
Demi agar ayahnya tidak meremehkannya, dia memutuskan untuk tidak bicara pada ayahnya.
Aku tahu maksud kecilnya, dan tidak bisa menahan senyum.
Dengan suara manja, Wulan mengancam, "Mama nggak boleh bilang ke Papa, ya!"
"Oke!" Aku langsung berjanji. "Tenang saja, Mama akan jaga rahasia kamu baik-baik."
Setelah itu, barulah dia merasa tenang.
Jimmy melihat Wulan tidak bicara padanya, lalu menatap ke arahku.
Aku mencari alasan sembarangan. "Katanya, dia baru bisa ngomong sama kamu besok."
Jimmy menatap Wulan dengan bingung.
Wulan langsung memeluk leherku.
Anak itu sama sekali tidak mau menatap ayahnya.
Jimmy berpikir, toh besok Wulan pasti akan bicara dengannya juga.
Jadi, dia tida

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda